Rabu, 21 Mei 2014

KONSEP DIRI


1.            Pengertian Konsep diri
Menurut Hurlock (dalam Nia, 2011 :  ) konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Konsep ini merupakan bayangan cermin, ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan apa yang kiranya reaksi orang lain terhadapnya. Konsep diri mencakup citra diri fisik dan psikologis. Citra diri fisik biasanya berkaitan dengan penampilan, sedangkan citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan emosi.
Song dan Hattie (dalam Nia, 2011 :  ) mengemukakan bahwa konsep diri terdiri atas konsep diri akademis dan non akademis. Selanjutnya konsep diri non akademis dapat dibedakan menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri. Jadi menurut Song dan Hattie, konsep diri secara umum dapat dibedakan menjadi konsep diri akademis, konsep diri sosial, dan penampilan diri.
Menurut Burns (dalam Erawati, 2011 :  ) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan, orang-orang lain berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri yang kita inginkan.
Menurut William D. brooks yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmad (1985: 125) yang menyatakan konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain.

TEORI JOHARI WINDOW


Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback. 
Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan hubungan inter-grup.
Terminologi kata Jendela Johari mengarah pada-personel/dari pribadi dan orang lain. Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory (EQ), dan kesadaran individu serta peningkatan EQ.

TUJUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA


Tujuan HAM adalah:
  1. Memanfaatkan pengetahuan tentang factor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
  2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
  3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
  4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
  5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
  6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.
Faktor-Faktor dalam HAM
Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia adalah:
  1. Faktor yang mendasari interaksi sosial.
  2. Faktor yang menentukan interaksi sosial.

Jumat, 16 Mei 2014

KOMUNIKASI MASSA

Pengertian  Komunikasi Massa
Komunikasi  massa  merupakan  suatu  proses  komunikasi  dimana komunikasi   tersebut   dilakukan   melalui   media   massa   baik   cetak   maupun elektronik   dengan   berbagai   tujuan   komunikasi   dan   untuk   menyampaikan informasi  kepada  khalayak  luas ( Bungin,  2008:  71). Berdasarkan  defenisi  ini terdapat  enam unsur  penting  dari komunikasi  massa  yaitu  komunikator,  media massa, informasi massa, gatekeeper, khalayak (publik) dan umpan balik. Komunikator  dalam  komunikasi  massa  merupakan  pihak  yang  menggunakan media massa dengan teknologi telematika modern sehingga informasi yang disebarkan  dapat  cepat  ditangkap  oleh publik.  Informasi  tersebut  berupa  pesan yang  diterima   oleh  komunikan   secara  massa.  Informasi   yang  sampai   pada khalayak   merupakan   informasi   yang   telah   diseleksi   terlebih   dahulu   oleh gatekeeper  dalam  suatu  organisai  media  massa.  Khalayak  dalam  komunikasi massa adalah publik atau pemirsa  yang bersifat heterogen  dimana  mereka telah menerima informasi yang disebarkan oleh media massa (Bungin, 2008: 72). Sementara umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda, namun seiring dengan perkembangan jaman yang disertai dengan perkembangan teknologi komunikasi  seperti  telepon  dan  internet  maka  umpan  balik  yang  tertunda  ini sudah mulai ditinggalkan.
Terdapat beberapa defenisi komunikasi massa menurut para ahli yang dirangkum  menjadi  satu  kesatuan  oleh  Rakhmat,  komunikasi  massa  diartikan sebagai   jenis   komunikasi   yang   ditujukan   kepada   sejumlah   khalayak   yang tersebar,  heterogen,  dan anonim  melalui  media  cetak  serta  elektronik  sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto, 2004: 7).

JENIS ALAT-ALAT TES PSIKOLOGI (Proyektif Test)




Pengertian proyeksi tidaklah dapat didefenisikan secara pasti. Munculnya konsep-konsep yang ingin menerangkan pengertian proyeksi diwarnai dengn problem-problem mengenai konsep proyeksi itu sendiri. Istilah proyeksi pertama kali dikemukakan oleh Freud pada awal-awal tahun 1894 dalam tulisannya “The Anxiety Neurosis” yang mengatakan bahwa : Jiwa manusia memilki potensi untuk mengembangkan kecemasan yang neurotis di saat dirinya merasa tidak mampu mengatasi rangsangan-rangsangan atau gairah-gairah seksual. Dorongan ini akan diproyeksikan ke dunia luar.
Tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan atas sampel tertentu. Tes-tes psikologi mirip dengan tes-tes dalam ilmu-ilmu lainnya, sejauh observasi dibuat atas sample yang kecil, namun dipilih secara hati-hati atas perilaku individu.  
Tes Proyektif adalah tes yang mengungkap aspek-aspek psikologis seseorang, di mana individu memproyeksikan diri dalam suatu objek. Tes ini membutuhkan alat untuk mengungkap apa yang ada di alam bawah sadar, alatnya berupa kartu, kertas.

Rabu, 14 Mei 2014

TINGKATAN PERILAKU MANUSIA



Abraham  H.  Maslow  mengungkapkan  tentang  kebutuhan- kebutuhan pokok manusia yang dibagi menjadi lima tingkatan (Abraham H Maslow, 1984).  Beberapa  tingkatan  yang dikemukakan  oleh Abraham  H. Maslow  adalah :
a.    Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang pokok bagi manusia, sebab termasuk kebutuhan yang paling kuat (Maslow, 1984). Kebutuhan ini contohnya makan, minum, seks dan istirahat
b.    Kebutuhan rasa aman. Setiap   orang   menginginkan    keselamatan,   bebas   dari   ancaman, mendapat perlindungan dan lain sebagainya.
c.    Kebutuhan rasa memiliki dan cinta. Kebutuhan   ini   mencakup   kebutuhan-kebutuhan akan cinta  dan mencintai, rasa memiliki, diterima dikelompoknya.
d.    Harga diri. Kebutuhan harga diri  mencakup  rasa  hormat  tinggi,  penghargaan, gengsi,  prestice,  status,  kemuliaan,  pengakuan,  dominasi,  perhatian dan apresiasi.
e.    Kebutuhan Aktualisasi diri. Bahwa  setiap  manusia  ingin  selalu  berkembang  menuju  yang  lebih baik  lagi.  Maslow  memandang   hal  ini  sebagai  kebutuhan   untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya-untuk  memaksimalkan potensi dan mencapai sesuatu yang didambakan.
Sedangkan Clayton P. Alderfer menemukan tiga kebutuhan pokok manusia (Haroold Koontz,dkk,1984:127): kebutuhan keberadaan (Exestence needs),  kebutuhan  pokok  manusia  (relatedness  needs),  kebutuhan pertumbuhan   (growth   needs).