Pengertian proyeksi tidaklah dapat
didefenisikan secara pasti. Munculnya konsep-konsep yang ingin menerangkan
pengertian proyeksi diwarnai dengn problem-problem mengenai konsep proyeksi itu
sendiri. Istilah proyeksi pertama kali dikemukakan oleh Freud pada awal-awal
tahun 1894 dalam tulisannya “The Anxiety
Neurosis” yang mengatakan bahwa :
Jiwa manusia memilki potensi untuk mengembangkan kecemasan yang neurotis di
saat dirinya merasa tidak mampu mengatasi rangsangan-rangsangan atau
gairah-gairah seksual. Dorongan ini akan diproyeksikan ke dunia luar.
Tes psikologi pada dasarnya adalah alat
ukur yang obyektif dan dibakukan atas sampel tertentu. Tes-tes psikologi mirip
dengan tes-tes dalam ilmu-ilmu lainnya, sejauh observasi dibuat atas sample
yang kecil, namun dipilih secara hati-hati atas perilaku individu.
Tes Proyektif adalah tes yang mengungkap
aspek-aspek psikologis seseorang, di mana individu memproyeksikan diri dalam
suatu objek. Tes ini membutuhkan alat untuk mengungkap apa yang ada di alam
bawah sadar, alatnya berupa kartu, kertas.
SSCT ( Sack Sentences Complation Test )
1.
Sejarah
SSCT
adalah test kepribadian yang bersifat proyektif yang dikembangkan oleh Joseph
Sac dan Sidney Levy bekerjasama dengan lembaga pelayanan kesehatan mental di
New York. Test SSCT ini merupakan salah satu tes non verbal, SSCT sifatnya
sangat sederhana baik pengerjaannya maupun interpretasinya, jumlahnya terdiri
dari 60 item. Dimana masing-masing item merupakan kalimayt yang belum selesai,
tidak terstruktur/ambigu, selanjutnya subyek berkewajiban menyelesaikan kalimat
tersebut dengan cara mengisi atau mengemukakan kata-kata yang pertama kali
muncul dalam pikirannya. Pada awalnya tes ini digunakan untuk proses terapi
setelah perang, seperti yang kita ketahui bahwa setelah perang banyak veteran
perang yang mengalami gangguan jiwa, tes ini juga dapat membantu biro
konseling.
2.
Aspek yang diungkap
Secara garis besar, aspek-aspek
kepribadian yang akan diungkap oleh SSCT ada 4 faktor yaitu:
-
Sikap
individu dalam hubungannya dengan keluarganya
-
Sikap
individu dalam kehidupan sexualnya
-
Sikap
individu dalam hubungannya dengan orang lain atau antar individu
-
Konsep
diri dari individu yang di tes
3.
Dasar Teori
Kalimat-kalimat tak sempurna tersebut
dapat merangsang seseorang untuk memproyeksi keadaan atau isi psikisnya sesuai
dengan rangsang yang terdapat/berkaitan dengan isi kalimat tersebut
(aufforderung character), jawaban-jawaban tersebut sifatnya unpre &
conscious.
4. Cara
penggunaan/penyajian
Dalam penyajian SSCT, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
-
Waktu/lama
penyajian sekitar 20-40 menit
-
Bacakan
instruksi, usahakan agar subyek mengerti, bila kurang mengerti beri penjelasan.
Usahakan menekankan bahwa respon yang pertama kali muncul itulah yang harus
dituliskan.
-
Perhatikan
ekspresi ketika mengatakannya, utamanya kata-kata spontan yang mungkin muncul
ketika mengerjakan.
-
Diharapkan
hambatan emosi yang muncul bisa disalurkan.
5. Tekhnik Skoring
Pemeriksaan dilakukan dengan rating sheet, penyekoran dilakukan berdasarkan gangguan yang
dialami subyek, meliputi:
-
Scoring 2 : Bila
subyek mengalami gangguan dan membutuuhkan tindakan terapi.
-
Scoring 1:
Diperkirakan bahwa subyek mengalami sediikit gangguan dan mungkin butuh
konseling.
-
Scoring 0 : Bila
tidak ada gangguan
-
Scoring x : Bila
jawaban subyek meragukan, tidak ada tanda-tanda yang jelas.
Tiap item dinilai sendiri-sendiri, kemudian item yang mendukung suatu
sikap dinilai bersama lalu di interpretasi.
TES RORSCHACH
Tes rorschach merupakan salah satu tes proyektif
yang paling populer dikembangkan oleh psikiatris yang berkembangsaan Swiss
bernama Herman Rorschach (1921-1942). Pertama kali tes ini deskiprisikan pada
tahun 1921 dengan melakukan percobaan pada pasien yang berjumlah 1991, hasil
yang memuaskan dari 40 tes ink blot, hanya 15 bercak tinta.
Tes rorschach adalah tes yang pertama menerapkan
noda tinta pada penyeledikan diagnostik atas kepribadian secara keseluruhan.
Tes rosa ada 10 kartu. Masing-masing kartu memuat cetakan noda tinta simetris
bilateral. Lima noda tinta diletakkan pada bayangan abu-abu dan hitam saja, dua
memadukan beberapa bayangan pastel.
Aspek yang dinilai
dalam tes rorschach adalah:
1.
Kognitif;
taraf intelektual, pendekat, keluasan minat
2.
Afektif;
emosional, tanggungjawab, reaksi terhadap stress
3.
Fungsi
ego; kekuatan ego, area konflik, defense
Asumsi yang mendasarinya
adalah bahwa seseorang akan rangsangan eksternal kelas berdasarkan persepsi
orang-set khusus dan termasuk kebutuhan, motif dasar, konflik dan bahwa proses
clustering adalah wakil dari proses yang digunakan dalam situasi kehidupan
nyata
Umumnya selama penyelenggaraan tes
rosa, responden ditunjukkan masing-masing noda tinta, satu kali setiap saat dan
diminta untuk memberitahu apa yang dinampakkan oleh noda tinta tersebut. Selain
menyimpan catatan verbal tentang respon terhadap setiap kartoda tinta. Penguji
umumnya mencatat waktu reaksi dan lama respon atau posisi dimana kartu
dipegang, catatan spontan, ungkapan emosional dan perilaku insidental lain dari
responden selama sesi tes tersebut.
Pada waktu tertentu setelah presentasi 10 kartu, kebanyakan
penguji mengajukan pertanyaan pada individu secara sistematik tentang bagian
dan aspek noda tinta terhadap mana asosiasi diberikan. Selama penyelidikan ini,
para responden juga memiliki kesempatan untuk menguraikan serta menjernihkan
respon lebih awal mereka.
Berikut ini
adalah 3 buah contoh kartu-kartu tes rosa :
MMPI
( MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY )
1.
Sejarah
Minnesota
Multiphasic Personality Inventory ( MMPI 1 dan MMPI 2 ) merupakan salah satu
tes inventory dengan bentuk self report dengan pilihan jawaban “ya” atau
“tidak”. MMPI dikembangkan oleh Strake Hathaway dan J.C Mc Kinley pada tahun
1930an dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1943.
Pada tahun 1989,
MMPI direvisi menjadi MMPI-2 mengingat karena ada area yang tidak tercakup
dalam MMPI dan karena ada beberapa item yang sangat tidak representative untuk
digeneralisasikan pada populasi.
2.
Aspek yang
diungkap
Adapun beberapa
aspek yang diungkap dari MMPI ini adalah :
-
Membedakan
kelompok normal dan kelompok abnormal
-
Mendiagnosa
atau memeriksa gangguan jiwa
3.
Cara
penggunaan/penyajian
Tes ini hanya
boleh di administrasikan oleh ahli-ahli yang kompeten dan berhak, seperti
psikolog atau psikiatrik dengan memberikan buku soal kepada subyek yang berisi
pernyataan-pernyataan yang dijawab benar atau salah. Waktu pengerjaan tes tak
terbatas tapi biasanya 1,5 jam.
4.
Tekhnik Skoring
Scoring
dilakukan dengan menggunakan kunci atau dengan computer. Skor mentah lalu
diubah dalam bentuk skor T ( M=50, SD=10 ) dengan konversi K. Mean-nya adalah
rata-rata skor untuk orang normal setelah itu skor akhir dicocokkan dengan
skala MMPI.
TEST
GRAFIS
A.
TEST DRAW A
PERSON
1.
Sejarah
Draw A Person
Test dikembangkan oleh Karen Macover berdasarkan tes gambar yang pertama kali dipergunakan oleh Goodenough pada tahun
1926 yang dinamakan Goodenough Draw A Man Test dan interpretasinya terutama
didasarkan pada kualitas gambar dan jumlah detil gambar.
Pada tahun 1949
Karen Macover tidak puas dengan system scoring yang dikembangkan oleh
Goodenough, ia lalu mengembangkan evaluasi kepribadian yang berbeda sebelumnya
yang dikenal dengan nama Macover Draw A Person Test yang khusus digunakan untuk
pemeriksaan kepribadian. Pada tahun 1961 dilaporkan bahwa tes`DAP menjadi tes
kedua yang paling sering digunakan dalam rumah sakit, klinik, dan pusat-pusat
konseling.
2.
Aspek yang
diungkap
-
Imajinasi : imajinasi seseorang dapat dilihat dan
bagaimana bentuk gambar yang dibuatnya.
-
Emosi : keadaan emosi dapat terlihat dari
tekanan garis besar dan shading dalam gambar.
-
Dinamisme
: dapat dilihat dari totalitas gambar subyek
-
Reality
Function : bagaimana subyek berfungsi terhadap lingkungan sekitarnya
3.
Cara
penggunaan/penyajian
Tes DAP ini
disajikan secara individual ataupun klasikal dengan durasi waktu tidak
terbatas, namun biasanya 10 menit. Selama subyek menggambar lakukanlah
observasi, catatlah waktu yang digunakan subyek, pernyataan subyek, ekspresi,
penghapusan, penekanan, penghapusan dan urutan bagian yang digambar
4.
Tekhnik Skoring
Scoring dilakukan
berdasarkan :
-
Penempatan
gambar
-
Garis
-
Ukuran
gambar
B.
TEST BAUM
1.
Sejarah
Yang pertama
kali menggunakan test BAUM sebagai alat diagnostic adalah Emil Jucker tahun 1928
di Zurich, dimana dipakai sebagai alat seleksi untuk pekerja-pekerja di
Perusahaan. Kemudian diperbaiki oleh Goodenough dan di inspirasi bahwa pohon
dapat dipakai sebagai alat untuk mengetahui sesuatu tentang kepribadian
seseorang dikemukakan oleh Hendry Starley.
2.
Aspek
Kepribadian yang di Ungkap
-
Imajinasi
-
Emosi
-
Dinamisme
-
Reality
function
3.
Cara
Penyajian/Penggunaan
Test ini dapat
disajikan secara individual ataupun klasikal, waktunya pun tidak terbatas tapi
biasanya 10 menit. Pada test ini subyek diminta untuk menggambar pohon, pohon
buah. Jangan menggambar pohon pisang, kelapa, beringin, pinus cemara atau
rerumputan. Sebaiknya test ini diberikan bersamaan dengan tes DAP, Wartegg, dan
HTP.
4.
Tekhnik scoring
Scoring di
lakukan berdasarkan :
-
Ukuran
gambar : Besar atau kecil
-
Letak
gambar : Kiri, kanan, atas, bawah,
tengah
-
Garis : Konsisten, kabur, tebal,
tipis, tekanan berubah
-
Isi : Akar, batang, daun,
bunga, buah, mahkota, dahan, garis tanah.
Contoh BAUM Test :
C.
TEST HTP (
House, Tree, Person )
1.
Sejarah
Sebagaimana tes
DAP dan BAUM, HTP ini juga merupakan tes diagnostic dimana dipakai sebagai alat
seleksi untuk pekerja-pekerja di Perusahaan. Kemudian diperbaiki oleh
Goodenough dan di inspirasi bahwa rumah, pohon, orang dapat dipakai sebagai
alat untuk mengetahui sesuatu tentang kepribadian seseorang.
2.
Aspek yang di
Ungkap
-
Mengukur
keseluruhan aspek pribadi
-
Mengetahui
interaksi pribadi dengan lingkungan
-
Mengetahui
tingkat intelegensi
-
Keperluan
diagnosis/prognosis dan pekembangan kepribadian setelah diberi treatment.
3.
Cara
penggunaan/penyajian
Tes HTP ini diberikan
secara individual dan klasikal, subyek diminta menggambar rumah, pohon dan
orang diatas kertas kosong dengan waktu penyajian dan terbatas tapi normalnya
10 menit. Sebaiknya tes ini diberikan bersamaan dengan tes DAP, BAUM dan
Wartegg.
4.
Tekhnik Skoring
Scoring
dilakukan berdasarkan :
-
Proporsi
gambar
-
Posisi
gambar
-
Komposisi
gambar
-
Penyelesaian
gambar
-
Bentuk
pohon
-
Bentuk
orang
-
Bentuk
rumah
TEST
WARTEGG
1.
Aspek yang di
Ungkap
-
Mengungkap
adanya indikasi patologis
-
Mengungkap
kepribadian secara keseluruhan
-
Individu
dan lingkungan sekitarnya
2.
Cara
penggunaan/penyajian
Bentuk tes ini
adalah selembar kertas yang isinya tergambar delapan kotak yang berisi stimulus
tertentu. Tes ini dapat disajikan secara individual atau klasikal dengan waktu
yang digunakan umumnya antara 15-40 menit tergantung pada kualitas hasil ujian,
kelayakannya menurut stimuli. Tes ini digunakan dalam praktek konseling dan
psikoterapi.
3.
Tekhnik scoring
Blangko scoring
terbagi menjadi dua bagian yang saling berhadapan. Di sebelah sisinya adalah
daftar criteria atau variabel yang termasuk bagian kuantitatif dalam diagnosis.
Angka-angka pada lajur atas menunjuk pada nomor gambar, bila pemberian skor
telah selesai maka skor yang diperoleh oleh kedelapan gambar pada setiap
kriteria di jumlahkan, dan jumlahnya dituliskan disamping criteria yang
bersangkutan yaitu didalam kolom total
score dengan jumlah yang di isikan adalah jumlah dalam angka bulat.
Pemberian skor
diberikan dengan tanda (X) berarti satu poin penuh dan tanda garis miring (/)
berarti setengah poin. Agar diagnosis individu dapat dilakukan dengan baik maka
sebaiknya dilengkapi dengan data pribadi seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, dan pekerjaan subyek.
Contoh Wartegg Test
Add caption |
CHILDREN APPERCEPTION
TEST (CAT)
CAT
(Children Apperception Test) adalah tes yang dirancang khusus untuk anak-anak
berusia 3-10 tahun. Tes ini dikembangkan oleh Bellak pada tahun 1993. Kartu CAT
mengganti manusia menjadi hewan dengan asumsi bahwa anak-anak kecil lebih muda
melakukan proyeksi pada hewan daripada manusia. Gambar tersebut dirancang untuk
membangkitkan fantasi yang berhubungan dengan masalah makan serta aktivitas
oral, persaingan sesama saudara, hubungan orang tua dan anak, agresi, latihan
buang air kecil dan besar serta pengalaman anak lainnya.
CAT
mempersiapkan modifikasi manusia (CAT-H) untuk anak-anak yang lebih tua,
terutama di atas usia 10 tahun, penyusunan tes mempertahankan bahwa bentuk
manusia atau bentuk hewan bisa lebih efektif tergantung pada usia dan ciri-ciri
kepribadian anak bersangkutan. Gambar kartu CAT sebagai berikut.
1.
Kartu
1: Anak ayam duduk mengelilingi sebuah meja dengan ayam dewasa muncul di latar
belakang.
2.
Kartu
2: Beruang besar dan bayi beruang bermain tarik-menarik tali.
3.
Kartu
3: Singa duduk di atas takhta diawasi oleh tikus melalui sebuah lubang.
4.
Kartu
4: Seekor kanguru dengan anak kanguru di kantongnya dan anak kanguru tertua di
sampingnya.
5.
Kartu
5: Dua bayi beruang tidur di kasur kecil di depan tempat tidur yang lebih besar
yang berisi dua benjolan.
6.
Kartu
6: Sebuah gua di mana dua beruang besar disamping berbaring bayi beruang.
7.
Kartu
7: Seekor harimau ganas melompat ke arah monyet yang mencoba memanjat pohon.
8.
Kartu
8: Dua monyet dewasa duduk di sofa, sementara monyet dewasa lain sedang
berbicar dengan bayi monyet.
9.
Kartu
9: Sebuah kamar terdapat tempat tidur diambang pintu seekor kelinci duduk
sambil memangdang ke arah tersebut.
10.
Kartu
10: Seekor anak anjing yang dipukul oleh anjing dewasa di depan kamar mandi.
Tata
pelaksanaan tes CAT ini yaitu pemeriksa memberikan kartu demi kartu. Testi
diharapakan menceritakan apa yang terjadi dalam kartu tersebut. selain itu,
pemeriksa dapat meminta lebih spesifik pada anak tersebut untuk menjelaskan
adagen pada gambar tersebut. Waktu yang digunakan hanya 20-45 menit. Skor
mengenai jawaban benar atau salah, tidak ada. Melainkan dianalisis jawaban
tersebut sesuai dengan kebutuhan, konflik, emosi, sikap dan pola respons. Untuk
itu, pemeriksa harus mencatat dan mengobservasi dalam pelaksanaan tes
berlangsung.
Tes yang lebih
baruan dikembangkan, Roberts Apperception Test for Children (RATC), lebih dekat
untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan evaluasi daripada
teknik-teknik lain jenis ini. RATC menyediakan 2 rangkaian dari 16 kartu
stimulus tumpang tindih, satu untuk anak laki-laki dan satu untuk perempuan.
Gambar yang ada tersebut dipilih untuk melukiskan situasi antar pribadi yang
telah dikenal dimana anak-anak dalam hubungannya dengan orang dewasa atau
anak-anak lainnya. Validitasnya pun terus menunjukkan hasil yang baik,
disamping itu buku pegangan dengan garis pedoman rinci untuk penentuan skor dan
interpretasi RATC dalam penggunaan klinis juga telah dipersiapkan oleh Glen E
Roberts pada tahun 1994.
TEMAS adalah
kata Sanyol untuk ‘tema’ dan merupakan singkatan Tell Me A Story yaitu sebuah
instrumen yang dirancang secara khusus untuk penaksiran atas ciri-ciri
kognitif, efektif dan kepribadian anak-anak dari usia 5-18 tahun. Temas
menggunakan dua rangakain kartu simulus paralek dengan warna lengkap, satu
untuk anak-anak minoritas etnik dan satu untuk anak-anak berkulit putih.
Temas merupakan
perbaikan atas kartu TAT yang asli mendapat pujian karna kesesuaiannya bagi
anak-anak Amerika keturunan Afrika serta Amerika keturunan Spanyol. Namun ciri-ciri
psikometri dari tes ini terutama reliabilitas tes-tes ulangnya dan konsistensi
internalnya telah berulang kali dipertanyakan.
Tes-tes
apersepsi tematik yang sama dikembangkan untuk orang usia lanjut antara lain:
GAT (Gerontological Apperseption Test) dan SAP (Senior Apperseption Test).
Keduanya menggunakan rangkaian kartu yang menampilkan seorang atau lebih dari
lanjut usia dan mengilustrasikan masalah yang bisa melanda orang usia lanjut
seperti kesepian, kesulitan dengan keluarga dan rasa tak berdaya. Kedua
instrumen ini telah dikritik karena terlalu cepat dipublikasikan dan
digunakannya gambar-gambar yang cenderung melestarikan stereotipe masa lanjut
usia yang salah. Lagipula tidak satu pun dari keduanya telah terbukti memiliki
keunggulan di atas TAT dalam mentes orang lajut usia dan GAT tak lagi
diterbitkan.
Contoh CAT Test :
THEMATIC
APPERCEPTION TEST (TAT)
Pertama kali Theamatic Apperception Test (TAT)
dikembangkan oleh Henry A Murray dan stafnya di Harvard Psychological Clinic,
pada tahun 1930. Dasar tes TAT penilaian
subyek didasarkan pada apa yang dia proyeksi ke gambar ambigu. Oleh karena itu,
untuk melengkapi penilaian, setiap narasi yang dibuat oleh subjek harus
hati-hati dicatat dan dianalisis untuk mengungkap yang mendasari kebutuhan ,
sikap dan pola reaksi. Meskipun praktisi
klinis yang paling tidak menggunakan sistem penilaian formal, beberapa sistem
penilaian formal telah dikembangkan untuk menganalisis cerita TAT secara
sistematis dan konsisten. Dua metode umum yang saat ini digunakan dalam
penelitian adalah:
a.
Mekanisme
Pertahanan DMM Manual .Ini menilai mekanisme pertahanan tiga: penyangkalan (paling
matang), proyeksi (intermediate), dan identifikasi (paling matang).Seseorang
pikiran atau perasaan yang diproyeksikan dalam cerita-cerita yang terlibat.
b.
Kognisi
Sosial dan Hubungan Obyek SCOR skala. Ini menilai empat dimensi yang berbeda
dari hubungan-hubungan objek : Kompleksitas Representasi dari Rakyat,
Mempengaruhi-Tone Hubungan Paradigms, Kapasitas Emotional Investasi dalam
Hubungan dan Standar Moral, dan Sosial Memahami Kausalitas.
Aspek-aspek yang diungkapkan dalam tes ini
sebagai berikut.
a.
Masalah umum mengenai dorongan hati
lawan kontrolnya, masalah kehendak diri pribadi lawan kekuatan budaya di luar
dirinya.
b.
Sikap-sikap terhadap hubungan pria-wanita
c.
Sikap terhadap tokoh ibu, terutama
dari segi larangan atau pengawasan. Sering muncul pandangan mengenai orang
dewasa terhadap penjajagan seks para remaja.
d.
Sikap terhadap otoritas, terhadap
tututan dari luar (dari orang yang lebih senior) dan sedikit banyak mengenai
sikap keaktifan diri sendiri. Pada orang-orang tua dapat diartikan sikap
terhadap aturan-aturan dan kebijakan, terutama dalam dunia pekerjaan
e.
Orientasi terhadap kenyataan maupun
terhadap ambisi dan kemampuan merancang masa depan. Disini juga ada kesempatan
munculnya perasaan permusuhn dan serang-serangan.
f.
Pemahaman mengenai kontak fisik dan
kadang-kadang berkaitan dengan masalah homoseks. Disini dasarnya menggambarkan
hubungan teman sebaya, klompok teman, dan dapat juga memunculkan sikap-sikap
terhadap kehidupan seksualnya sendiri.
g.
Kedekatan fisik yang merupakan bahan
pengungkapan dua hal. Pertama, cara orang menangani kontak fisik yang demikian
dekat dan rangsangannya. Kedua, reaksi terhadap objek kecintaan, terutama pada
saat perpisahan. Dapat juga memunculkan pandangan terhadap suami/isteri atu
perasaan intim antara dua orang (belum tentu dalam artian seks) seperti
hubungan anak – orang tua.
h.
Ketakutan terhadp serangan dan
kemampuan menangani ketidakadaan dukungan manusia lain. Ketakutan ini mudah
memunculkan emosi yang tidak terkontrol, baik yang berbentuk agresi maupun
tuntutan akan perlindungan
i.
Kepasifan orang dan sikap terhadap
kekuatan luar yang mengontrolnya. Pada beberapa orang dapat memunculkan pikiran
mengenai homoseks.
j.
Hubungan antara wanita yang berbeda
umur. Pada wanita setengah baya, dapat mengenai ancaman mas tua, pada wanita
muda, lebih dominan mengenai pikiran-pikiran terhadap kekuasaan yang lebih tua.
k.
Sikap terhadp partner hubungan seks,
terutama reaksi-reaksi sebelum atau sesudah hubungan seks. Sering terungkap
hubungan antara nafsu seks dan perasaan agresi.
TAT adalah tes proyektif dalam, seperti tes Rorschach ,
penilaian subyek didasarkan pada apa yang dia proyek ke gambar ambigu. Oleh
karena itu, untuk melengkapi penilaian, setiap narasi yang dibuat oleh subjek
harus hati-hati dicatat dan dianalisis untuk mengungkap yang mendasari
kebutuhan , sikap dan pola reaksi.
Materi TAT terdiri dari 31 kartu yang memuat gambar-gambar
kabur dalam warna hitam dan putih serta kartu kosong. 11 kartu untuk segala
teste, termasuk disini kartu kosong dan 9 kartu disesuaikan untuk dewasa atau
anak dan pria atauwanita. Ke-9 kartu ditandai dengan:
1.
BM = Boy and Male (untuk pria)
2.
GF = Gilr and Female (Untuk wanita)
3.
MF = Male and Female (untuk dewasa)
4.
GB = Boy and Girl (untuk anak-anak 4 – 14 tahun).
Penjelasan dari 31 kartu gambar TAT sebagai
berikut.
1.
Kartu
1: Seorang anak laki-laki sedang memandangi sebuah biola yang terletak di atas
meja di depannya.
2.
Kartu
2: Pemandangan desa digambarkan disebelah depan ada seorang wanita membawa
buku, dilator belakang ada seorang laki-laki sedang bekerja di ladang dan
seorang wanita lebih tua dari wanita pertama sedang memandanginya.
3.
Kartu
3 BM: Dilantai seorang anak laki-laki sedang meringkuk dan menempel di sofa
dengan kepalanya disandarkan di atas tangan kanannya. Disampingnya di lantai
tergeletak sepucuk pistol.
4.
Kartu
3GF: Seorang wanita sedang berdiri dengan kepala menunduk. Mukanya ditutupi
dengan tangan kanannya. Tangan kirinya direntangkan pada suatu pintu kayu.
5.
Kartu
4: Seorang wanita sedang memegang erat-erat bahu seorang pria yang badan dan wajahnya
membelakangi wanita tadi. Pria ini seolah-olah berusaha menghindar dari wanita
tersebut.
6.
Kartu
5: Seorang wanita setengah baya sedang berdiri di ambang pintu yang setengah
terbuka dan melihat kearah suatu kamar.
7.
Kartu
6 BM: Seorang wanita tua pendek berdiri membelakangi seorang pria muda
jangkung. Si pria memandang ke bawah dengan ekspresi wajah kebingungan.
8.
Kartu
6 GForang wanita sedang duduk ditepi sebuah sofa. Ia memandang kebelakang ke
arah seorang pria yang lebih tua yang berpipa di mulutnya. Pria ini seakan-akan
sedang berbicara dengan wanita tersebut.
9.
Kartu 7 BM: Seorang
pria beruban memandang seorang pria muda cemberut yang sedang melamun.
10.
Kartu 7 GF: Seorang wanita agak tua
sedang duduk disamping seorang perempuan, sambil berbicara atau membacakan
sesuatu untuk si anak. Si anak yang sedang memegangi boneka, memandang kearah
lain.
11.
Kartu 8 BM: Seorang pria remaja
memandang lurus ke luar gambar. Di satu sisi tampak sebuah laras senapan, dan
dilatar belakang tampak lamat-lamat seperti bayangan dalam mimpi, pemandangan
semacam operasi.
12.
Kartu 8 GF: Seorang wanita muda
duduk bertopang dagu sambil melamun.
13.
Kartu 9 BM: Empat pria berpakaian
kerja sedang tiduran santai di rerumputan.
14.
Kartu 9 GF: Seorang wanita muda
dengan majalah dan dompe di tangan memandang dari balik sebatang pohon seorang
wanita muda lain berpakaian pesta yang sedang berlari-lari ditepi pantai.
15.
Kartu 10: Kepala seorang wanita muda
bersandar dibahu seorang pria.
16.
Kartu 11: Suatu jalan menyusuri suatu jurang yang dalam
diantara batu-batu cadas yang terjal. Diatas jalan dikejauhan ada
gambaran-gambaran yang tidak jelas. Dari salah satu dinding cadas menjulur
kepala dan leher panjang seekor naga.
17.
Kartu 12 M: Seorang pria muda sedang
berbaring memejamkan mata diatas dipan. Seorang pria tua membungkuk, tangannya
terbuka diatas muka orang yang sedang berbaring.
18.
Kartu 12 F: Gambar seorang wanita
muda. Dilatar belakangnya seorang wanita tua berkerudung dan menyeramkan sedang
mengerutkan wajah.
19.
Kartu 12 BG: Sebuah kapal dayung didaratkan dipinggiran
sungai didaerah berhutan.
20.
Kartu 13 B: Seorang anak laki-laki
kecil sedang duduk ditangga sebuah pondok kayu.
21.
Kartu 13 F: Seorang anak perempuan
sedang memanjat tangga yang berkelok-kelok.
22.
Kartu 13 MF: Seorang pria muda
sedang berdiri menunduk, mukanya ditutup dengan lengan. Dibelakangnya ada
gambaran seorang wanita sedang berbaring diatas tempat tidur.
23.
Kartu 14: Bayangan seorang pria atau
wanita pada suatu jendela yang terang. Gambar sisanya seluruhnya gelap.
24.
Kartu 15: Seorang pria kurus dengan
tangan terpadu berdiri diatara batu-batu nisan.
25.
Kartu 16: Kartu kosong.
26.
Kartu 17 BM: Seorang pria tanpa
busana sedang bergantung pada seutas tali. Ia sedang memanjat atau menurun.
27.
Kartu 17 GF: Sebuah jembatan diatas
air, sesosok wanita bersandar menjulur diatas pagar jembatan itu. Dilatar
belakangnya tampak gedung-gedung tinggi dan gambar-gambar kecil beberapa pria.
28.
Kartu 18 BM: Seorang pria dipegang
erat-erat dari belekang oleh tiga tangan. Tidak tampak gambar lawan-lawan orang
ini.
29.
Kartu 18 GF: Seorang wanita
tangannya mencekam lehr wanita lain yang tanpaknya didorong kebelakang kearah
pagar tangga.
30.
Kartu 19: Gambar yang menyeramkan, melukiskan kumpulan awan
menyelimuti pondok yang tertutup salju dipedesaan.
31.
Kartu 20: Gambar remang-remang
seorang pria (atau wanita) bersandar pada tiang lampu dimalam buta.
Instruksi dalam TAT ini yaitu responden diminta untuk
mengarang cerita sesuai dengan tiap gambar tersebut, mendeskripsikan apa yang
terjadi pada waktut itu dan apa yang dirasakan dan dipirkan oleh karakter dalam
gamabar lalu memberikan hasilnya. Dalam hal kartu kosong, responden diminta
untuk membayangkan gambar tertentu pada kartu itu, mendeskripsikannya dan
kemudian membuat cerita tentang hal tersebut.
Dalam menginterpretasikan
tanggapan testi terhadap stimuli yang disajikan diperlukan pemehaman mengenai
karakteristik atau sifat-sifat stimuli tersebut. Pengenalan karakteristik juga
diperlukan untuk memilih kartu-kartu yang akan disajikan pada penyajian
singkat.
1.
Kajelasan struktur konteks atau situasi orang yang terlibt, dan objek
yang terlibat.Dalam beberapa gambar, situasi, orang dan objek, tampak jelas.
Pada kartu 1, disitu tampak jelas gambar seorang anak laki-laki sedang
instrospeksi yang melibatkan biola yang tampak jelas. Pada kartu 2, jelas pemandangan
pertanian dengan orang-orang yang terlibat ialah seorang wanita muda, seorang
pria dan seorang wanita yang leebih tua. Kartu-kartu lain yangjelas strukturnya
ialah kartu 3 MF, 4, 5, 6 BM, dan 9 GF, 10, 13 MF.Dari stimulus yang jelas
begini, imajinasi tidak dibutuhkan. Bila testi menginterpretasikan gambar yang
jelas tidak seperti yang seharusnya, maka dapat dikatakan ada penyimpangan
persepsi atau salah interpretasi. Hal ini dapat digunakan bahan diagnosa.
2.
Situasi kejadiannya biasa atau luar
biasa, ditinjau dari pengalaman manusia pada umumnya. Kartu 6 BM, yang
menggambarkan wanita setengah umur berdiri membelakangi pria muda jangkung, dan
7 GF, ialah seorang ibu dudukdisamping anak perempuan, merupakan contoph gambar
yang strukturnya jelas dan situasinya tidak asing lagi bagi kebanyakan orang.
Juga kartu 10, yang meskipun gambarnya kurang jelas pelakunya, tetapi
kejadiannya masih merupakan pengalaman biasa.
3.
Bermanusia atau tidak. Kebanyakan
stimuli TAT mengambarkan kejadian yang ada manusianya, seseorang atau lebih.
Beberapa hanya memberikan kesan ada orangnya, seperti kartu 11. Kartu 12 BG dan
19 sama sekali tidak menampakan manusianya.
Ditinjau dari karakteristik ini,
kertu 16 termasuk kartu yang tidak bermanusia, bahkan sama sekali tidak ada
gambarannya alias kosong. Kartu ini menantang testi untuk menciptakan sendiri
seluruh ceritanya, mencari sendiri bahan-bahannya, ialah orang-orangnya yang
terlibat, hubungan-hubungannya, kejadiannya, dan lain-lain.
4.
Sederhana atau rumitnya bentuk,
tanpa memandang sederhana dan rumitnya isi: sekilas dapat diamati adanya
perbedaan definit dan tidaknya gambar. Bandingkan kartu 1 dengan kartu 19. Pada
kartu 1 unsur pokok tampak jelas anak laki-laki dan biola, atau mungkin
ditambah meja. Sebaliknya pada kartu 19 gambar yang meliuk-liuk tidak
menonjolkan bentuk yang dominan yang dapat menjadi pusat perhatian, dan
keseluruhan gambar tidak meberikan bentuk yang definit sehingga dapat diartikan
bermacam-macam. Testi dipaksa puas mengartikan sebagai benda-benda yang tidak
berbentuk seperti mendung, awan, asap, kekuatan pusaran, dan sebagainya.
Lain lagi bila kita bandingkan kartu
1 dengan kartu 2 ialah pemandangan daerah pertanian. Pada kartu 1 unsurnya
hanya 2 atau 3, sedangkan pada kartu 2 tampak bahwa disini terdapat lebih
banyak gambar orang, sehingga lebih banyak interprestasi hubungan antara
orang-orang ini. Demikian juga, pada kartu 2 ini terdapat begitu banyak
perincian. Buku, bajak, kuda. Lading, bangunan , kehamilan wanita yang leboh
tua, dan sebagainya.
Sebahagian contoh gambar-gambar pada kartu TAT :
ROSENZWEIG
PICTURE-FRUSTATION STUDY ( P-F STUDY )
1.
P-F
study lebih dibatasi dalam cakupannya dan meminta respo-respon yang lebih
sederhana dibanding TAT dan teknik terkait diatas. Berasal dari teori frustasi
dan agresi si pengarang, P-F study menyajikan rangkaian kartu dengan satu orang
membuat frustasi orang lain atau meminta perhatian untuk kondisi yang membuat
frustasi. Pada gambar, dalam ruang kosong yang disediakan, respon dan menulis
apa yang akan dikatakan oleh orang frustasi.
2.
Instrument
ini tersedia dalam bentuk terpisah untuk orang dewasa, usia 14 tahun keatas,
untuk remaja usia 12 tahun-18 tahun, dan untuk anak-anak usia 4-13 tahun.
3.
P-F
study lebih mudah didekati oleh analisis statistic dari pada kebanyakan
tekhnik proyektif lainnya, sebab lebih terbatas dalam hal cakupan, jauh lebih
berstruktur, dan relative obyektif dalam prosedur penentuan skornya.
TEST ASOSIASI KATA
1.
Awalnya
dikenal sebagai Tes asosiasi bebas
2.
Dideskripsikan
secara sistematik pertama kali oleh Gallton ( 1879 ), Wundt dan J. McK. Cattel.
Selanjutnya memperkenalkan tes ini kedalam laboratorium psikologis, caranya
adalah dengan menyajikan rangkaian kata-kata tak terkait dan meminta individu
untuk memberikan respon dengan memberikan kata pertama yang muncul dalam
pikiran mereka.
3.
Selama 30 tahun kemudian,tehnik asosiasi kata yang
sama dikembangkan di Menniger Clinic oleh Rapport dan rekan-rekannya
(1946/1968). Menurut para penyusunnya, tes ini memiliki 2 tujuan : untuk
membantu mendeteksi kerusakan proses pikiran dan menunjukkan area konflik yang
signifikan. Bisa juga penggunaannya sebagai “ detector kebohongan”
4.
Pendekatan
berbeda terhadap tes asosiasi kata digambarkan oleh karya awal dari Kent dan
Rosanoff (1910), dirancang sebagai instrumen penyaringan psikiatris.
KENT- ROSANOFF FREE ASSOCIATION
TEST
1.
Sepenuhnya
menggunakan penentuan skor objektif, akan tetapi penggunaan diagnostic teknik
asosiasi kata ditolak seiring dengan meningkatnya kesadaran bahwa frekuensi
respon juga amat berbeda-beda tergantung usia, tingkat sosioekonomis dan
pendidikan, latar belakang regional dan budaya, kreatifitas dan factor lainnya.
2.
Teknik
proyektif verbal lainnya, yaitu penyelesaian kalimat.telah digunakan secara
luas dalam praktek penelitian maupun klinis.
3.
Umumnya,
kata-kata pembukaan atau kalimat memungkinkan variasi penyelesaian yang mungkin
jumlahnya tak terbatas. Ex: ambisi saya,,,,Wanita,,,,;ibu saya…..Bentuk kalimat
kerap kali dirumuskan sedemikian rupa untuk membangkitkan respon yang relevan
bagi domain kepribadian yang diteliti.
4.
Contoh
yang lebih luas digunakan adalah Rotter Incomplete Blank ( RISB ) yang terdiri
dari 40 bentuk kalimat. Petujuk pada peserta test sebagai berikut “lengkapilah
kalimat-kalimat ini untuk mengungkapkan perasaan anda yang sesungguhnya.
Pastikan anda melengkapi kalimat itu.” Isi respon ini bisa diouji secara klinis
untuk mendapat isyarat-isyarat diagnostic yang lebih spesifik.
5.
Banyak
tes penyelesaian kalimat lainnya telah dikembangkan, sejumlah tambahan baru
yang menarik adalah instrument-instrumen yang dirancang untuk mendeteksi sikap
pura-pura sakit selama pemeriksaan, ketidakmampuan, untuk mempridiksi efektivitas
manajerial, dan untuk menaksir konstruk-konstruk, seperti mekanisme pertahanan
diri, yang bisa relevan dalam penaksiran kepribadian.
EARLY MEMORIES PROCEDURE (EMP)
1.
Merupakan
hasil karya Arnold R. Bruhn, berdasarkan teori kognitif perseptualnya, bahwa
ingatan-ingatan otobiografis (EMS) memainkan peranan sentral pada pemahaman tes
kepribadian.
2.
EMP
merupakan instrument untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan ingatan-ingatan
otobiografis.
3.
EMP
adalah instrument menggunakan kertas dan pencil yang dijalankan sendiri.
MACHOVER DRAW-A- PERSON TEST ( D-A-P-Machover, 1949 )
Dalam tes ini individu diberi pencil
pada kertas untuk “menggambar orang”setelah menyelesaikan gambar pertamanya, ia
diminta untuk menggambar orang dari jenis kelamin yang berlawanan – atau jenis
kelamin yang berbeda – dari gambar pertamanya. Sementara responden menggambar,
penguji memperhatikan komentarnya, urutan penggambaran ini biasanya diikuti
dengan rangkaian pertanyaan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang
umur,sekolah, pekerjaan, dan fakta-fakta yang lain berhubungan dengan karakter
yang digambar. Penyelidikan ini bisa berupa permintaan pada responden untuk
menyusun suatu cerita tentang tiap orang yang digambar.
HUMAN FIGURE DRAWINGS ( HFDs )
1.
Dirancang
oleh Kopitz (1968,1984)
2.
HFDs
merupakan gambar bentuk manusia yang dirancang untuk anak-anak dan remaja.
KINETIC FAMILY DRAWING ( KFD-R )
Test ini meminta
anak-anak untuk melukis gambar setiap orang didalam keluarga mereka termasuk
diri mereka sendiri dalam keadaan sedang “melakukan sesuatu”
DAFTAR PUSTAKA
1)
Suharnan,
Prof., Dr., M.S. 2005. Psikologi Kognitif.
Surabaya: Srikandi.
2)
Alwisol.
2008. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas
Muhamadia Malang Press.
3) Dewi,
Eva Meizara Puspita, S.Psi., Psi.. Diktat Mata Kuliah Administrasi dan
Skoring Universitas Indonesia Timur. Makassar: tidak ada penerbit.
4) Resenzweig
Picture Frustration Study,
(http://psychology.wikia.com/wiki/Rosenzweig _picture _frustration_study, diakses
pada 8 Juni 2010).
5) Dek,
Rizky. 4 Januari 2010. Interpretasi Wartegg,
(http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/interpretasi-wartegg, diakses pada 8 Juni
2010).
6)
Rorschach
Test, (http://en.wikipedia.org/wiki/Rorschach_test, diakses pada 8 Juni 2010).
7)
Nyepsycho
Leave. Thematic Apperception Test (TAT),
(http://www.psychologymania.co.cc/, diakses pada 8 Juni 2010).
Yuk, coba tes psikologi untuk tes kesehatan anak di http://jagaddhita.org/kesehatan-mental-anak
BalasHapusthanks ya
BalasHapusTulisan yg mencerahkan. Boleh kontak pribadi? Mohon email/ WA addressnya. Tks.
BalasHapusterima kasih banyak kak, sangat bermanfaat
BalasHapusI have been casting spells for many years and I have helped many people, I might be able to help you too. I am honest, and I genuinely care for all the clients who choose me to cast a spell for them.
BalasHapusIf you have any questions about Love, Money, curse, protection, bad luck, divorce, court cases, or about me please call or email me. I really want you to feel comfortable before moving forward with any spells, or other services. I will take the time to explain things to you and provide you with honest advice, to what is best for your situation. I will not pressure you into having a spell cast, I will leave that decision up to you, and when or if you decide to move forward, I might be able to help you.
I will respect your Privacy. I will not seek to obtain any of your personal information beyond what you might voluntarily offer and all information you might give me including emails, phone numbers and photos will remain private and confidential.
I perform my Rituals only at night between the hours of 0.00 - 0.59 (South African time) lasting 1 hour but of course, this depends on the nature of the ritual, some rituals might take hours and can also become necessary to be performed at specials places like; flowing streams, cemeteries and other places dictated by the gods.
I do not want anyone to be under any illusions about my spells and its numerous rituals. Real and effective Voodoo is no child's play, it is expensive because, after the rituals, I will have to destroy all the materials involved by fire and the ashes scattered over a flowing stream or river.
You will get what you seek.But please understand this might take a lot of time and that individual results may vary. contact +27663492930, greatogudugu@gmail.com
Herbal cure for Following DISEASES,this is not scam is 100% Real.
-HPV
-DIABETES
-PENIS ENLARGEMENT AND WEAK ERECTION
-VIRGINA PROBLEM
-WHOOPING COUGH
- HEPATITIS B
-FORDYCE SPOT
-COLD SORE
-ALS
-LOWER RESPIRATORY INFECTION
-LOW SPERM COUNT
-MRSA(METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS
-ZIKA VIRUS
-HIV
-STROKE
-IMPOTENCE
-PILE
-HYPERTENSION
-LOW SPERM COUNT
-MENOPAUSE DISEASE
-ASTHMA
-CANCER
-BARENESS/INFERTILITY
-PCOS
-SHINGLES
-VIRAL HEPATITIS/HEPATITIS B
-FIBROID
-ASTHMA
-SICKLE CELL
-TINNITUS
-BARENESS/INFERTILITY
-DIARRHEA and so on...
wah info yang bermanfaat
BalasHapuswah banyak sekali jenisnya yah
BalasHapusaxis rawit
BalasHapusAgen Judi Online Deposit Linkaja
Promo Spesial :
★ Bonus 100% Win Beruntun 8x, 9x, 10x (dapat di Klaim Setiap Hari)
★ Bonus 10% Deposit Pertama !
★ Bonus 5% Deposit Setiap Hari
★ Bonus Cashback Mingguan 5% s/d 10%
★ Bonus Referral 7% + 2%
★ Bonus Rollingan 0,5% + 0,7%
Kontak Resmi (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita