Abraham H. Maslow
mengungkapkan
tentang
kebutuhan-
kebutuhan pokok manusia yang
dibagi menjadi lima tingkatan (Abraham H Maslow, 1984). Beberapa
tingkatan yang dikemukakan
oleh Abraham H. Maslow adalah :
a.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang pokok bagi manusia, sebab termasuk kebutuhan yang paling kuat (Maslow, 1984). Kebutuhan ini contohnya makan, minum, seks dan istirahat
b.
Kebutuhan rasa aman. Setiap orang menginginkan
keselamatan, bebas dari ancaman,
mendapat perlindungan dan lain sebagainya.
c.
Kebutuhan rasa memiliki dan cinta. Kebutuhan ini
mencakup kebutuhan-kebutuhan
akan cinta dan mencintai, rasa memiliki, diterima dikelompoknya.
d.
Harga diri. Kebutuhan harga diri mencakup
rasa
hormat tinggi, penghargaan, gengsi, prestice,
status, kemuliaan,
pengakuan, dominasi, perhatian
dan apresiasi.
e.
Kebutuhan Aktualisasi diri. Bahwa setiap manusia
ingin selalu berkembang menuju yang lebih baik lagi.
Maslow
memandang hal ini sebagai
kebutuhan untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya-untuk memaksimalkan potensi dan mencapai sesuatu yang didambakan.
Sedangkan Clayton P. Alderfer menemukan tiga kebutuhan pokok manusia (Haroold Koontz,dkk,1984:127): kebutuhan keberadaan (Exestence needs), kebutuhan
pokok
manusia (relatedness
needs),
kebutuhan pertumbuhan (growth
needs).
Kebutuhan keberadaan mencakup seluruh bentuk hasrat material dan fisiologis dengan segala variasinya seperti
makanan, air,
gaji, dan kondisi kerja. Kebutuhan pokok
berhubungan
mencakup kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain,
apakah
itu dengan keluarga, atasan bawahan, kawan atau seteru. Kebutuhan pertumbuhan
adalah kebutuhan-kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memilih pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Sudjana
(1995) mengindetifikasikan kebutuhan bagi para
pelajar. Menurutnya ada tiga kebutuhan yang
melekat pada diri
seorang yang sedang belajar, yaitu:
a.
Kebutuhan Kehidupan.
Sudjana memandang
tiap manusia memelukan kebutuhan. Dalam tulisannya
Sudjana berpendapat
kebutuhan manusia
seperti yang ditulis oleh Maslow. Hanya ia menekankan pada pendapat Maslow yang menulis bahwa pemenuhan kebutuhan dilakukan atas dasar yang paling mungkin
dilakukan. Sehingga dengan pendapat ini kebutuhan manusia satu dengan manusia lain
belum tentu sama. Tiap manusia mempunyai kebutuhan yang berdasar atas
prioritas masing-masing individu.
Kebutuhan seorang mahasiswa dari keluarga miskin tentu saja akan berbeda bila dibandingkan
dengan kebutuhan seorang tukang becak.
b.
Kebutuhan Pendidikan
Setiap orang pasti
menginginkan kebutuhan akan pendidikan. Kebutuhan pendidikan antara lain
mencakup kepemilikan,
peningkatan diri, minat yang berhubungan dengan upaya serta minat yang berhubungan dengan keamanan (Sudjana, 2004).
c.
Kebutuhan Belajar
Kebutuhan belajar
antara lain
mencakup kebutuhan berkaitan dengan pekerjaan, kegemaran dan
rekreasi, keagamaan, pengausaan bahasan dan pengetahuan umum, serta kebutuhan belajar berkaitan dengan kerumahtanggaan, olahraga, informasi baru serta jasa.
Dalam penelitian
ini akan diungkap tentang bagaimana
perilaku
mahasiswa dari keluarga miskin terkait dengan pemenuhan
kebutuhan
yang telah digariskan oleh
Sudjana. Dengan adanya kebutuhan hidup seorang mahasiswa, maka ia akan
melakukan
tindakan, perbuatan
atau sikap,
yang akan memunculkan perilaku dari seseorang.
Antara sikap dan
perilaku mempunyai hubungan yang sangat erat.
, sebab perilaku
merupakan ekspresi
sikap seseorang. Sikap
sudah terbentuk dalam dirinya
karena
berbagai tekanan atau hambatan
dari luar atau dalam dirinya. Artinya, potensi reaksi yang terbentuk dalam diri seseorang yang akan muncul berupa perilaku aktual sebagai cerminan sikapnya.
Sikap
yang pada
dasarnya terbentuk dari
pengalaman
interaksi
secara langsung dengan obyek sikap akan
cenderung lebih konsisten dengan perilaku
daripada
sikap yang terbentuk
melalui
cara lain (Tri
Dayakisni, 2003). Ada
dua
hal yang menjadi alasannya;
(1)
Suatu sikap yang berdasar pada pengalaman langsung kemungkinan berkaitan erat
dengan self- image, dan (2) Sikap ini
lebih mudah diakses secara kognitif. Di
samping itu sikap
biasanya lebih kuat
dikukuhi ketika seseorang tersebut memiliki
kepentingan pribadi terhadap isu
(obyek sikap)
itu. Sikap
ini juga secara kognitif dapat diakses dan lebih jelas berkaitan dengan perilaku.
Jadi perilaku seseorang merupakan cerminan konkret yang tampak dalam sikap, perbuatan dan
kata-kata (pernyataan) sebagai akibat reaksi seseorang yang
muncul karena adanya pengalaman proses pembelajaran dan rangsangan dari lingkungannya. Sikap, perbuatan dan kata-kata yang dilakukan seseorang dapat positif dan negatif, baik atau buruk, benar atau salah. Jadi antara sikap, perbuatan atau
kata-kata yang dilakukan manusia mempunyai hubungan yang
erat. Misalnya seseorang ketika marah maka sikap yang
diambil biasanya diam saja, bicara dengan nada tinggi atau memboikot (ngambek;
Jawa-penulis) pada
orang disekitarnya. Jika
seseorang
sedang gembira maka tindakannya mungkin tersenyum dan wajahnya nampak ceria.
Dalam penelitian ini
ingin mengungkap bagaimana perilaku mahasiswa dari keluarga miskin. Perilaku yang diteliti adalah perilaku yangmerupakan dampak dari pengaruh kemiskinan yang melekat pada diri seorang mahasiswa. Dalam penelitian ini
akan diungkap perilaku mereka dalam
pemenuhan kebutuhan dan
pada
saat interakasi di kampus.
Diharapkan penelitian ini menghasilkan kajian untuk dipelajari.
ternyata ada tingkatannya yah
BalasHapuspaket exis