Rabu, 14 Mei 2014

JENIS-JENIS PERILAKU



William dalam bukunya yang berjudul idiologi- idiologi  pendidikan  (William,  2000)  membagi  perilaku  menjadi  tiga macam, yaitu :
a.    Perilaku Konatif
Adalah perilaku yang tersirat mempunyai tujuan, namun tidak secara bertujuan semacam itu. Misalnya perilaku bayi yang menangis adalah secara   tersirat   mempunyai   tujuan,   yang   merupakan   perwujudan sasaran-sasaran  tertentu  (kepuasan),  yang  pada  saat  itu  ia  sendiri belum mampu menalarnya. Seorang bayi itu  belum mampu untuk mengerti tujuan dari yang dilakukannya.
b.    Perilaku Valisional
Perilaku  valisional  adalah  perilaku  konatif  yang  disadari,  dimana individu  benar-benar  mempunyai  tujuan  dibenaknya.  Seorang  yang pergi  ke  sekolah  karena  ia mempunyai  tujuan  untuk  mencari  ilmu. Seorang mahasiswa menghemat pengeluaran keuangan karena ia tahu dan mempunyai  tujuan untuk  menghemat  pengeluaran  yang didapat dari orang tua atau karena  ia bekerja.  Dalam perilaku  ini seseorang sudah mampu berpikir dengan pertimbangan tertentu. Seseorang dalam melakukan sesuatu sudah mempunyai kesadaran, manfaat, kegunaan, baik buruk dan pertimbangan lainnya.
c.    Perilaku Normatif
Perilaku  normatif  adalah  perilaku  yang  diarahkan,  secara  tersirat ataupun gamblang, oleh gagasan-gagasan tertentu ( konsep-konsep abstrak   atau   sudut   pandang)   yang   berkaitan   dengan   apa   yang umumnnya dianggap baik atau dikehendaki. Misalnya ketika seorang pergi ke sekolah ia memakai seragam karena seragam adalah norma yang  sudah  disepakati  di  sekolah  itu.  Pada  perilaku  ini  seseorang sudah  mempertimbangkan   dengan  norma  yang     berlaku,  baik  itu norma agama, adat, atau norma  hukum  yang berlaku  di masyarakat tersebut. Heider (1958) perilaku seseorang dapat disimpulkan  disebabkan  oleh kekuatan-kekuatan  lingkungan  (environmental forces) atau kekuatan-kekuatan  internal (Tri Dayakisni, 2003).
Kekuatan-kekuatan lingkungan terdiri dari faktor situasi yang menekan,   sehingga   memunculkan   perilaku   tertentu.   Kekuatan-kekuatan internal (personal  forces) dilihat sebagai hasil kemampuan  (ability),  power, dan usaha  yang ditunjukan  seseorang.   
Banyak perilaku yang muncul disekitar lingkungan kita seperti perilaku dalam pergaulan, disiplin, pilihan makan, pilihan teman dan lain sebagainya. Semua itu dapat dicermati dengan baik. Skema berikut dapat menjelaskan terjadinya perilaku pada seseorang (Dayakisni, 2003). Keyakinan  seseorang  dan  evaluasi  tentang  hasilnya  menjadikan  sikap yang mengarah  pada  perilaku,  dengan adanya  sikap akan melahirkan  sikap yang   nantinya   akan   timbul   perilaku   seseorang.   Begitu   juga   keyakinan normative  dan motivasi  untuk mematuhi  menjadikan  seseorang  mempunyai norma-norma   subjektif,  norma   subjektif   ini  juga  dapat  melahirkan   niat perilaku yang jika diteruskan dapat melahirkan perilaku pada seseorang. Pada sisi lain seseorang akan percaya pada keyakinan tentang kemudahan atau kesulitan perilaku itu.
Sedangkan salah satu faktor   yang mendorong seseorang untuk berperilaku  adalah  karena  adanya  kebutuhan  (Supriyono, 2000). Faktor  lain  menurut  Drs.  R.A.  Supriyono  S.U.Akt  yang  mendorong  orang untuk berperilaku adalah persepsi, motivasi dan pembuatan keputusan. Kebutuhan adalah kesenjangan yang ada pada seseorang dan berusaha untuk dipenuhinya. Dengan kata lain kesenjangan   adalah keinginan seseorang atau harapan  dengan  kenyataan  yang  terjadi  pada  realita  kehidupan.  Dengan adanya kebutuhan dari seseorang maka ia akan melakukan perbuatan, tindakan atau sikap yang mencerminan pemenuhan kebutuhan itu. Seseorang akan berusaha  untuk  memenuhi  kesenjangan  yang  ada  pada  dirinya.  Kebutuhan yang dilakukan seseorang adalah salah satu karakteristik yang melekat pada individu (Thoha, 2002).
Menengok  pendapat  yang  dikemukakan  oleh  Soejono  Soekanto yang menyatakan perilaku merupakan perwujudan untuk merealisasikan keinginan   sangat   berhubungan   erat      dengan   pendapat   yang dikemukakan  oleh  Drs.  R.  A.  Supriyono  S.U.  Akt  diatas.  Jadi  perilaku seseorang  sangat  erat  dengan  pemenuhan  kebutuhan  yang  ada  pada  diri seseorang yang mencerminkan keinginan seseorang. Dengan kata lain bahwa perilaku  seseorang  adalah  didasari  oleh  pemenuhan  kebutuhan  orang  itu. Proses pemenuhan kebutuhan ini bisa berupa perbuatan, tindakan atau sikap- sikap  inilah yang nantinya memunculkan perilaku pada seseorang.

1 komentar: